Arsip Blog

Sabtu, 08 Agustus 2009

WS. Rendra (Pahlawan Imajinasi)

.................

Kata demi kata menghantarkan sudah fantasi
Hanya tinggal jejak kata-kata
dan sketsa wajah...
yang selalu memotivasi
Dalam imajinasi

Pabrik
Suatu Mahakarya
Suatu persembahan kata-kata perlawanan
Perkawinan kata-kata yang tidak memihak
Memang nyata sesungguhnya
Perlawanan!!!
Bagi mereka yang hanya bisa memihak sejengkal sendiri

Memang benar...
Si Burung Merak
Melantunkan gerak
Lantang dan berani megekspresikan kata

Si Burung Merak
"Ari-ari dan air ketuban
Tak ada di dalam Kebudayaan
Semangat, keringat dan air mata...
adalah bahan anyaman martabat manusia"

Seperti dahulu pernah kau lantunkan
Seperti dahulu pernah kau anyamkan
Kini padamu...

.................
Selamat Jalan Pahlawan Imajinasi..



(Fauzi Abdullah, 09 Agustus 2009, Medan.)

Kamis, 06 Agustus 2009

Ide = Pola Pikir?

Judul tulisan ini sengaja aku tuliskan seperti itu karena itu memang pertanyaan yang menggebu di kepala aku. Bertepatan tadi, aku masuk matakuliah Antropologi Religi yang diasuh dengan antropolog USU yang cukup aku banggakan pemikirannya, MAs Agustrisno.

Ide = Pola Pikir? Pertanyaan ini kembali muncul ketika diperkuliahan pertama Antropologi Religi dimulai. Mas Agus ketika itu masuk pada pembahasan Sistem Budaya. Dalam pembahasan sistem budaya itu Mas Agus lebih mengarah pada yang namanya disebut dengan Ide, Pola Pikir. Disini sekali lagi samar-samar pikiran saya. Ide apa sama dengan Pola Pikir? Apakah Ide itu adalah Pikiran yang terpola? Waah, kalau begitu dimana kekreativitasan berpikir kalau sudah terpola?. Perkawinan antar kalimat yang penuh tanda tanya inilah yang terus berputar di kepala. Tapi aku masih menahan ini pertanyaan, karena mas Agus masih asyik membahas Sistem Budaya yang berkelanjutan pada Sistem Sosial. Seraya mendengarkan penjelasan-penjelasan Mas Agus, aku mulai melayangkan arah pikiran ke dimensi Konsep Kebudayaan Koentjaraningrat. 'Sama saja sepertinya, dalam konsep ini terlihat seakan sama dan mungkin tidak ada bedanya antara Ide dan Pola Pikir. Bahkan Pak Koentj. dalam Konsepnya menyatakan Ide atau Pola Pikir, atau?? Mungkin ini bagi aku yang memburamkan, antara sama atau adanya perbedaan kecil ataupun perbedaan yang tegas.

"Ada pertanyaan?" tiba-tiba langsung saja keluar kata-kata dari Mas Agus yang berdiri di depan sana.

Ya, bagi aku inilah waktunya yang tepat untuk bertanya.

"Mas, Ide = Pola pikir??" Tanyaku setelah mengacungkan tangan dan dipersilahkannya.

Dalam penjelasannya, mungkin mas Agus lebih mengarah pada Filsafatnya (yang setahu aku juga Mas Agus juga mengajar Filsafat di FKG USU), atau bahkan malah aku yang bertanya yang lebih mengarah pada filsafat dan dimana antropologi religinya??.
"Ahh, sudahlah toh aku juga suda menanyakannya." Kataku dalam hati.

"...Ide?... Pola Pikir? Ya, ada bedanya, memang cukup sulit memang." Sedikit penjelasan Mas Agus dengan gaya yang pelan terkesan dengan gerakan yang lambat dengan mimik berpikir.

"...Ide, seperti pola pikir........." Lanjutnya.

Disini aku agak sedikit bingung dengan penjelasannya yang cukup tak sabar aku menunggu jawaban-jawaban itu, jawaban dari sebuah pertanyaan yang sudah mengakar di kepala.

"Begini..." Lanjut Mas Agus lagi.

Mungkin disini aku singkat saja penjelasan dari Mas Agus, penjelasan yang sudah memberi jawaban besar atas pertanyaanku itu.

Ide = Pola Pikir?

Ide merupakan suatu proses awal dari sistem budaya. Ide juga merupakan dari hasil buah pola pikir. Dari mana asal sebuah Ide, dari pikiran-pikiran pengalaman yang sudah terpola.

"Ah aku masih tidak bisa menerima dengan penjelasan ini." Kataku dalam hati.

"Jadi Mas, Ide itu Pemikiran yang terpola? Kalau begitu, dimana letak kekreativitasan berpikir? Kalau menurut saya sih, pikiran yang terpola atau pola pikir itu masih sulit menjumpai kekreativitasannya disitu." Lanjutku melontarkan pertanyaan ke Mas Agus.

"Wah, pertanyaan si Fauzi ini sepertinya sudah mengarah pada Filsafatnya ini." Kata Mas Agus.

"sudah Begini, Sama seperti hal yang tadi. Ide itu merupakan hasil dari Pola Pikir. Munculnya ide karena berdasarkan pikiran yang sudah terpola di kepala manusia. Disinilah proses dari Ide itu ada, memang cukup sulit sepertinya disini. Begini, Ide itu memang merupakan kelanjutan dari pola pikir yang sudah ada dimiliki manusia. Bagaimana mungkin suatu ide itu ada sebelum kalau tidak adanya pola pikir yang sudah dimiliki manusia. Disinilah ide itu ada, dan disinlah kekreativitasan itu bertempat. Sama seperti halnya dalam memecahkan masalah, dalam berfilsafat sebenarnya menyelesaikan masalah berarti menambah masalah baru. Tamat SMA ada beban untuk melanjutkan kuliah, disinilah yang merupakan proses berkelanjutan" Mungkin seperti inilah maksud yang diungkapkan Mas Agustrisno.

Ya, tetap saja aku masih tetap bertanya. Dan memang muncul lagi pertanyaan-pertanyaan baru, seperti Logikanya Mas Agus to? hwe.. Ya, Makin banyak belajar makin banyak pula yang tidak diketahui. Makin banyak membaca makin banyak yang Lupa.

Tapi walaupun begitu, masih saja lengket dikepala. Ide=Pola Pikir??